Pada sebuah perbincangan kecil, salah seorang teman berujar bahwa ia merasa bahagia dilahirkan empat puluh tahun lebih dulu, ujarnya kemudian jika ia dilahirkan saat ini ia merasa tidak tahu apa jadi dirinya. Lalu tanyaku, “kok bisa ?”
Ia menjawab, “coba kamu lihat lagi ke masa 40 sampai 20 tahun lalu, ada apa saja disana ? Internet...? Black Berry...? Play Station...? Mall...?”
“Motor dan televisi pun masih langka...”, tambahnya.
Lalu ujarku menanggapi, “Emang sih semuanya itu belum ada dan masih langka lantas ada apa dengan semua itu? Salahkah?”
“Bukan salah, tapi itu yang membuat generasi saat ini menjadi generasi terkepung. Terkepung dengan hedonisme dan kapitalisme !” ujarnya.
Ia lalu meneruskan, “Belum lagi mereka terkepung dengan hal-hal lain misalnya kekerasan, perilaku korupsi para pejabat negara, kecurangan ujian nasional dan masih banyak lagi lah...” Temanku diam sesaat.
“Aku cuma tidak tahu bagaimana aku bisa bertahan bila mudaku hidup di jaman ini.” Ujar temanku menegaskan.
Aku selanjutnya cuma terbahak-bahak lalu berkata “masing-masing jaman punya tantangan sendiri-sendiri, dan masing-masing generasi punya cara beradaptasi.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar