Rabu, 29 Mei 2013

mimpi

Banyak hal yang bisa ditafsirkan dari mimpi. Pertama, mimpi secara harafiah berarti sesuatu yang terlihat atau dialami dalam tidur, misalnya mimpi dikejar hantu atau mimpi mendapat undian berhadiah. Orang kerap berkata bila mimpi seperti ini sebagai kembang tidur.

Kedua, mimpi bisa pula diartikan sebagai angan-angan atau cita. Suatu tujuan ideal yang akan dicapai atau dilaksanakan, misalnya seorang bocah bermimpi jadi dokter atau pilot. Para motivator bilang mimpi seperti ini merupakan modal dasar untuk berusaha mencapai kesuksesan. Karena katanya orang sukses itu berawal dari mimpi.

Ketiga, mimpi pun bisa diartikan sebagai khayalan, berangan yang bukan-bukan, misalnya seorang yang malas bekerja lalu bermimpi jadi orang kaya. Biasanya, kebanyakan orang lalu akan ramai-ramai berteriak “ngimpi...”

Selanjutnya, percayakah anda pada mimpi ?

Harus percaya menurutku, bukankah pesawat terbang merupakan perwujudan dari mimpi-mimpi Wright bersaudara. Indonesia merdeka pun buah dari mimpi Soekarno dan para pemuda saat itu. Greg S. Reid, seorang penulis best seller yang juga seorang wirausaha dan CEO beberapa perusahaan pernah mengatakan “bermimpilah yang besar, dan jangan berhenti sebelum mencapai puncak”.

Mimpi adalah misteri. Meskipun, mimpi hadir dalam sejarah panjang kehidupan manusia. Banyak diantaranya yang mencoba menyelidiki. Berbagai usaha dilakukan untuk memahami mimpi, baik fungsi maupun artinya. Mulai dari meramal arti mimpi seperti Yusuf yang menjelaskan arti mimpi Firaun. Sampai menciptakan mesin poligraf untuk mencatat gelombang otak.

Beberapa diantaranya mencoba merumuskan apa itu mimpi, antara lain Aristoteles (384-322 SM), menurutnya mimpi merupakan aktivitas mental ketika seseorang tidur. Sementara dalam buku The Interpretation of Dream,  Sigmund Freud (1856-1939) menyatakan bahwa mimpi adalah penghubung antara kondisi bangun dan tidur. Mimpi merupakan ekpresi yang terdistrosi atau yang sebenarnya dari keinginan-keinginan yang terlarang diungkapkan dalam keadaan terjaga. Dan, Carl Gustav Jung (1875-1961) dalam bukunya Memories, Dreams, Reflections berpendapat bahwa mimpi merupakan cara berkomunikasi yang membawa informasi dari tahap bawah sadar ke tahap sadar.

Ilmu pengetahuan baru pun lalu terlahir, oneirologi. Menurut Wikipedia, oneirologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang meneliti tentang mimpi. Cabang ilmu pengetahuan ini juga mencoba mencari korelasi antara mimpi dengan fungsi otak, serta pemahaman tentang bagaimana cara kerja otak selama seseorang sedang bermimpi dan kaitannya dengan pembentukan memori dan gangguan mental. Studi tentang oneirologi berbeda dengan studi tentang analisis mimpi, tujuan dari studi oneirologi adalah untuk mempelajari proses terjadinya sebuah mimpi dan cara kerja sebuah mimpi bukannya menganalisis makna sebuah mimpi.

Omong-omong soal mimpi, aku punya seorang teman yang begitu sangat percaya dengan mimpi. Setiap pagi, selalu ia bertanya pada orang yang dijumpai kali pertama, “mimpi apa kau semalam ?” Segera setelah itu, ia segera disibukkan menafsir mimpi, lalu memanipulasinya menjadi data kuantitaif tiga digit angka togel.  Tidak tahu bagaimana hasilnya, tembus atau tidak. Tapi ia begitu percaya pada mimpi-mimpi orang lain dalam rangka mewujudkan mimpi dirinya jadi orang berduit.

Aku jadi ingat saat negeri ini melegalkan perjudian lewat SDSB (Sumbangan Dana Sosial Berhadiah). Saat itu ada sebuah buku tebal yang dikitabsucikan oleh para penggemar berat SDSB. Buku tebal itu berisi tafsir mimpi. Jadi misal bermimpi monyet berarti angka yang keluar 32. Bila bermimpi babi berarti angka yang keluar 40. Bagaimana jika bermimpi babi betina beranak lima ekor, tiga betina warna hitam, dua lagi warna belang-belang, dua anak babi warna hitam jantan, sedang sisanya betina. Berapa yah angka yang keluar ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar