Karena hari yang sangat panas maka aku dan ayahku sepulang berbelanja keperluan sehari-hari dari pasar mampir dulu membeli es tebu di pinggir jalan. Selepas aku memarkir motor di samping gerobak es tebu, ayah segera memesan dua gelas besar es tebu.
“Oh... hari yang sangat panas !” keluhnya pada sang pedagang es.
“Iya pak,” jawabnya sambil melayani.
“Tapi bukankah cuaca panas begini yang jadi harapan para pedagang es” ujar ayah bercanda.
“Wuih ya gak gitu lah pak. Kalo panas begini terus ya pohon tebunya pada mati. Kalo tanaman tebu pada mati ya gak jadi jualan es tebu dong pak” seloroh sang pedagang. Ayahku langsung menjawabnya dengan tawa yang berderai.
Aneh bin ajaib. Seorang pedagang es ternyata membutuhkan hujan. Padahal bila hujan turun belum tentu dagangannya bisa laku terjual. Tapi ternyata hujan diperlukan juga agar tanaman tebu dapat terus tumbuh. Jika tanaman tebu terus tumbuh maka ia pun dapat terus berjualan es tebu.
Sama halnya dalam hidup kita. Sesuatu peristiwa buruk yang terjadi, kadang kala dianggap sebagai kegagalan, atau sesuatu yang tidak berguna. Kadang kala malahan peristiwa tersebut menjadi batu pijakan kita agar bisa terus berdiri.
He...he.... betul juga.... Terima kasih abang tukang es tebu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar